Abu Nawas adalah seorang laki-laki yang banyak akalnya. Pada suatu hari, ia merasa prihatin melihat penduduk kampungnya yang suka memercayai hal-hal yang tidak mungkin untuk menjadi kaya raya, bukan memercayai Tuhan. Ia mulai berpikir untuk menyadarkan mereka.
Abu Nawas memiliki ide, ia membeli peralatan yang sedrehana dan beberapa sandal yang sangat murah untuk dijual. Ia mulai membawa barang dagangannya ke pasar.
“Sandal ajaib ! sandal ajaib !” Abu Nawas mulai berjualan.
Seorang pemuda di kampungnya melihat sendal tersebut dan bertanya. “Sendal apakah itu ?"
“Ini sendal ajaib, Tuan. Sandal ini bisa membuatmu dari tidak punya menjadi punya,” jawab Abu Nawas.
“Oh, aku memang sedang mencari hal-hal yang bisa membuatku jadi orang yang punya banyak harta. Baiklah aku beli sepasang !” pemuda itu antusias ingin membeli sepasang sendal itu kepada Abu Nawas.
Pemuda itu berkeliling kampung dengan sepasang sandal yang baru saja dia beli dari Abu Nawas. Ia berharap keajaiban sendal itu segera terjadi, sehingga ia menjadi kaya. Namun, setelah sekian lama dipakai, tidak ada apapun yang terjadi. Malah, dia dipukuli oleh orang kampung karena dituduh mencuri. Dalam keadaan tubuh yang babak belur, ia kembali mendatangi Abu Nawas.
“Aku sudah memakai sendal ini, tetapi tidak ada hal yang terjadi kepadaku. Aku malah dipukuli warga karena disangka pencuri. Katamu sendal ini bisa membawa keberuntungan sehingga aku menjadi kaya. Kamu berbohong !” kata pemuda itu.
“Maaf Tuan, saya tidak pernah mengatakan seperti itu. Saya Cuma mengatakan bahwa sendal ini bisa membuatmu dari tidak punya menjadi punya. Buktinya, Tuan memiliki sandal, bukan ?” Jawab Abu Nawas.
“Tapi kau bilang sandal ini sandal ajaib,” tukas pemuda tersebut dengan kesal.
“Sendal ini memang sendal ajaib. Coba lihat” Abu Nawas membalik sendal tersebut “Merk sendal ini adalah Ajaib, lihatlah!” jawab Abu Nawas.
Pemuda itu menggaruk-garuk kepalaya dan tidak bisa menjawab perkataan Abu Nawas.
“Tuan, ada satu pelajaran yang bisa Tuan ambil. Janganlah percaya kepada hal-hal ajaib karena tidak akan membawa kebaikan untuk Tuan, malah membawa keburukan. Percayalah kepada Tuhan yang menciptakan kita”, pesan Abu Nawas.
Mendengar pesan Abu Nawas, pemuda itu menyadari kekeliruannya.
Pesan yang disampaikan dari cerita : percayalah hanya kepada Tuhan yang menciptakan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar