24 Mei 2023

Ladang Jagung (Amerika Serikat)

Pada zaman dahulu, di sebuah desa di Georgia, Amerika Serikat, ada sepasang suami istri yang memiliki ladang jagung yang sangat luas. Suatu hari, ladang jagung itu sudah siap dipanen. Masyarakat di desa itu mengadakan pesta menyambut panen jagung.

Asal Mula Rodeo (Amerika Serikat)

Di negara Amerika Serikat banyak sekali para penunggang kuda. 

Para penunggang kuda ini dinamakan koboi. 

Para koboi biasa melakukan olahraga menunggang kuda atau menunggang banteng. 

Olahraga tersebut dinamakan rodeo.
Alkisah, dahulu kala ada seorang koboi hebat bernama Pecos Bill. 

Rusa Bermata Biru (Amerika Serikat)

 Konon pada zaman dahulu hidup seorang pemburu bernama Boone. 

Kegemaran Boone adalah berburu rusa. 

Untuk menangkap rusa buruannya, Boone biasa membawa panci berisi bara api. 
Rusa buruannya biasa tidak bisa lari jika matanya silau terkena bara api. 
Di saat itulah, Boone akan menembak si rusa.
Boone sudah terkenal sebagai pemburu rusa handal. 

Matahari dan Angin (Amerika Serikat)

 Dongeng ini menceritakan pertengkaran antara matahari dan angin.


Alkisah, matahari & angin hidup bertetangga di negeri awan. Keduanya merasa sangat dibutuhkan oleh manusia.


Di suatu hari, mereka bertengkar dengan saling membanggakan kemampuan masing-masing.

“Saat manusia merasa panas oleh sinarmu hai matahari, saat itulah manusia sangat membutuhkanku. 
Kedatanganku selalu dinanti oleh manusia untuk memberikan kesejukan.” kata angin menyombongkan dirinya.

“Manusia tak suka dengan dirimu karena suka berlari kencang hingga menimbulkan badai besar. Rumah manusia seringkali kau rusak. Itu seringkali membuat manusia marah dengan kehadiranmu. Kedatanganmu juga sering membawa awan hitam. Awan hitam membawa hujan sangat deras hingga mengakibatkan banjir besar. Di saat seperti itulah manusia sangat mengharapkan kehadiranku.” matahari mengejek angin.

Keduanya saling mengejek tanpa ada yang mau mengalah. Kebetulan saat itu ada seorang manusia tengah berjalan di sebuah desa sepi. Angin memiliki ide untuk menunjukkan kehebatannya kepada matahari.

“Aku akan menunjukkan kehebatanku padamu, hai matahari. Kau lihat saja, sebentar lagi manusia itu akan menggunakan jaketnya.” kata angin.

Tidak lama kemudian angin lantas bertiup sangat kencang. Akibatnya, laki-laki tersebut merasa sangat kedinginan. Ia segera menggunakan jaketnya. Matahari tak mau kalah. Ia pun menunjukkan kehebatannya pada angin.

“Kau lihat saja apa yang bisa aku lakukan, hai angin sombong!” Matahari kemudian memancarkan sinarnya dengan kuat.

Si laki-laki merasa keheranan dengan kondisi cuaca begitu sangat cepat berubah. Si laki-laki segera melepaskan jaketnya. 

Si laki-laki kemudian berkata, “Seandainya saja angin bertiup sepoi-sepoi dan sinar matahari tidak seterik ini, maka perjalananku akan sangat menyenangkan.”

Mendengar perkataaan si laki-laki, baik angin maupun matahari menjadi sadar dengan kesalahan mereka berdua. 

Mereka tidak pantas menyombongkan diri seperti itu, karena pada dasarnya baik angin maupun matahari sama-sama dibutuhkan oleh manusia. 

Sejak kejadian tersebut, keduanya tidak pernah lagi menyombongkan diri.

Pesan dari cerita: Setiap makhluk punya kelebihan dan kekurangan.


Asal Mula Pohon Kelapa (Amerika)

Kebiasaan masyarakat Chamorro adalah makan buah kelapa. 

Sebagai tanda cinta rakyat Chamorro pada pohon kelapa, mereka menjadikan buah kelapa sebagai makanan pokok.

Alkisah, zaman dahulu ada seorang anak perempuan cantik di desa suku Achote. 

Penduduk desa suku Achote sangat menyayangi anak perempuan tersebut karena kebaikannya. 

Suatu hari anak perempuan tersebut sakit keras. 

Kedua orang tuanya sudah mendatangkan banyak dukun sakti untuk menyembuhkannya, tapi tidak ada satupun berhasil menyembuhkannya. 

Alih-alih penyakitnya malah bertambah parah. 

Kedua orang tuanya merasa sedih dengan keadaan anak perempuan mereka. 

Mereka akan mengabulkan apapun permintaan putrinya.

“Ayah, Ibu. Aku ingin minum air dalam buah yang dagingnya berwarna putih.” anak perempuan cantik meminta kepada kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya kebingungan dengan permintaan putrinya. 

Mereka tidak tahu buah seperti apa yang berisi air dengan daging berwarna putih. 

Seluruh penduduk desa berusaha membantu mencari buah tersebut tapi tidak juga berhasil ditemukan. 

Hingga akhirnya putri cantik tersebut meninggal dunia tanpa sempat meminum air yang ia inginkan.

Si anak cantik kemudian dimakamkan di atas sebuah bukit. 

Kedua orang tuanya sangat sedih dengan kepergian putri cantiknya. 

Setiap hari penduduk desa mengunjungi makam putri cantik untuk memanjatkan doa untuknya.

Suatu hari seorang pengunjung makam si putri cantik dikejutkan dengan kehadiran sebuah pohon aneh di atas makam. 

Orang tua si anak cantik kemudian merawat pohon aneh tersebut. 

Setelah beberapa tahun berlalu, pohon aneh tersebut sudah menjadi tinggi menjulang. 

Di atas bagian pohon tumbuh buah-buah berbentuk bulat. 

Tapi penduduk desa tidak ada yang berani memakannya.

Hingga akhirnya ada sebuah buah jatuh ke tanah. 

Penduduk desa memungutnya kemudian diberikan kepada kedua orang tua si anak cantik. 

Dengan hati-hati, kedua orangtua si anak cantik membelah buah aneh. 

Ternyata daging buahnya berwarna putih & berisi air persis seperti buah permintaan si anak cantik. 

Sejak saat itu suku Chamorro menamakan buah aneh itu dengan nama buah kelapa

Rakyat Chamorro menjadikannya sebagai makanan pokok mereka sebagai penghormatan kepada si anak cantik.

Pesan dari cerita : anak yang baik akan disukai semua orang.