13 Cerita Rakyat Sumatera Barat

Berikut ini kumpulan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada di tengah-tengah masyarakat suku minang di Provinsi Sumatra Barat.

Provinsi Sumatera Barat terletak di bagian barat pulau Sumatra, beribukota di kota Padang dan memiliki semboyan Tuah Sakato yang artinya Manfaat Kesepahaman.

Cerita dikumpulkan dari berbagai sumber (lihat referensi). Jika ada cerita terbaru, akan segera ditambahkan. Semoga bermanfaat.
Cerita Rakyat Sumatera Barat
Kredit foto Algenta, creativecommon, wikimedia

13. Ikan Sakti Sungai Janiah (Sungai Jernih)
Ikan Sakti Sungai Janiah (Sungai Jernih)
Kolam Ikan Sakti Sungai Janiah (Sungai Jernih) adalah sebuah obyek wisata yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Sekitar 13 kilometer dari Bukittinggi arah ke Payakumbuh. Di dalam kolam tersebut banyak sekali ikan yang berukuran besar. Bahkan konon ada yang berukuran sebesar kerbau. Darimana asal ikan ini? Berikut ini salah satu versi dari legenda asal mula ikan sakti Sungai Janiah.

12. Sutan Pangaduan
Sutan Pangaduan
Ada seorang raja yang berkuasa di Kampung Dalam, Pariaman. Sang Raja memiliki tiga orang anak dari ibu yang berbeda yaitu Sutan Lembak Tuah, Sutan Pangaduan dan Puti Sari Makah. Ibu Sutan Lembak Tuah berasal dari kalangan biasa, ibu Sutan Pangaduan bernama Puti Andam Dewi yang merupakan keturunan bangsawan, sedangkan ibu Puti Sari Makah adalah seorang keturunan Arab. Jadi secara adat, Sutan Pangaduan adalah putra Mahkota yang sah karena ibunya, Puti Andam Dewi, masih keturunan bangsawan.

11. Legenda Siamang Putih
Legenda Siamang Putih
Adalah Putri Julian, seorang putri cantik jelita yang kecantikannya tersiar hingga ke berbagai negeri. Ia adalah putri seorang juragan kapal bernama Nahkoda Baginda di Kampung Alai di pesisir utara Pantai Tiku, Sumatra Barat. Kakek putri Julian adalah Tuanku Raja Kecik yang memerintah di kerajaan Pagaruyung. Meski berparas cantik rupawan, namun hingga kini belum ada pemuda yang berani meminang Putri Julian.

10. Anggun Nan Tongga
Anggun Nan Tongga
Anggun Nan Tongga adalah seorang pemuda tampan dari Kampung Dalam, Pariaman. Ia memiliki gelar Magek Jabang. Ibundanya, Ganto Sani, meninggal dunia tidak lama setelah melahirkan Anggun Nan Tongga sementara ayahandanya pergi bertarak ke Gunung Ledang. Sejak kecil ia diasuh oleh saudara perempuan ibundanya yang bernama Suto Suri. Menurut cerita rakyat Sumatera Barat, Anggun Nan Tongga kemudian tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan cerdas. Ia mahir bela diri silat, berkuda, dan pandai mengaji Quran serta dalam ilmu agamanya. Semenjak kecil, Anggun Nan Tongga telah dijodohkan dengan Gondan Gondoriah.

9. Sabai Nan Aluih
Sabai Nan Aluih
Keluarga Rajo Babanding tinggal di sebuah rumah bersudut empat di sekitar hilir sungai Batang Agam, Padang Tarok. Sabai Nan Aluih adalah putri sulung dari pasangan Rajo Babanding dan Sadun Saribai. Ia mempunyai adik laki-laki yang tampan bernama Mangkutak Alam. Sabai Nan Aluih memiliki arti Sabai yang Lembut atau halus. Disamping memiliki paras yang cantik, Sabai juga memiliki budi pekerti baik, santun dalam berbicara dan hormat kepada kedua orang tua. Berbeda dengan adik laki-lakinya, Mangkutak Alam, yang memiliki sifat pemalas, Sabai dikenal rajin membantu kedua orang tuanya. Kecantikan Sabai Nan Aluih telah tersiar hingga ke kampung lain.

8. Asal Usul Danau Singkarak dan Sungai Batang Ombilin
Asal Usul Danau Singkarak dan Sungai Batang Ombilin
Menurut cerita rakyat Sumatera Barat, Danau Singkarak awalnya adalah sebuah laut yang airnya terus menyusut hingga berubah menjadi danau. Air laut menyusut karena airnya mengalir menuju sebuah lubang besar. Aliran air tersebut kini membentuk menjadi Sungai Batang Ombilin yang mengalir sampai Riau.

7. Asal Mula Nama Minangkabau
Asal Mula Nama Minangkabau
Suku asli dan penduduk mayoritas yang mendiami Provinsi Sumatera Barat adalah Suku Minangkabau. Secara bahasa, Minangkabau artinya menang kerbau. Asal Mula penamaan Minangkabau bermula pada masa kerajaan Pagaruyung. Dahulu kala pernah terjadi adu kerbau antara Kerajaan Pagaruyung dengan Kerajaan Majapahit yang dimenangkan oleh kerajaan Pagaruyung, sehingga daerah tersebut menjadi terkenal dengan sebutan Nagari Minangkabau.

6. Batu Ajuang Batu Peti
Batu Ajuang Batu Peti
Raja Tuo memiliki putri semata wayang sangat cantik bernama Putri Lenggogeni. Disamping pintar, Putri Lenggogeni juga dikenal cerdas. Putri Lenggogeni sering memberikan masukan pada ayahnya ketika terhimpit masalah terkait kerajaan atau rakyat. Banyak lelaki jatuh cinta pada Putri Lenggogeni tapi tidak berani melamarnya karena sadar bahwa putri hanya mau menerima lamaran Putra Mahkota Kerajaan.

5. Bujang Paman
Bujang Paman
Alkisah di nagari Koto Anau, memerintah seorang raja bernama Raja Aniayo. Sang Raja terkenal memiliki perangai buruk. Sang Raja juga terkenal gemar berjudi. Jangankan kepada rakyatnya, terhadap keluarga sendiri pun Raja Aniayo tega berlaku kejam.

4. Lebai Malang
Lebai Malang
Pak Lebai Malang. Ia adalah seorang lelaki serakah, saking serakahnya, ia justru tidak mendapatkan apapun yang ia inginkan. Alkisah, dahulu kala di Sumatera Barat, hidup seorang lelaki bernama Pak Lebai. Pak Lebai tinggal di sebuah rumah, terletak tepat di tengah antara bagian hulu dan bagian hilir sebuah sungai.

3. Malim Deman
Malim Deman
Bertetangga dengan Malim Deman sekeluarga, tinggallah seorang janda baik hati bernama Mande Rubiah. Kebetulan rumah Mande Rubiah berdekatan dengan sawah milik Ibu Malim Deman. Mereka sudah seperti keluarga. Mande Rubiah biasa membawakan Malim Deman makanan saat Malim Deman menjaga tanaman padinya di malam hari.

2. Malin Kundang
Malin Kundang
Kehidupan keluarganya yang miskin, membuat Malin Kundang ingin merantau. Ia berpikir jika berhasil dalam perantauannya, maka ibunya tak perlu lagi hidup dalam kemiskinan. Tidak perlu lagi berkeliling kampung berjualan kue. Malin Kundang kemudian meminta izin ibunya untuk merantau. Mendengar keinginan anak kesayangannya, Mande Rubayah tak kuasa menolaknya, walaupun sebenarnya ia tidak setuju. Ia khawatir anaknya akan hilang di perantauan dan tidak kembali seperti terjadi pada ayahnya.

1. Asal Usul Danau Maninjau
Asal Usul Danau Maninjau
Di Sumatera Barat terdapat sebuah gunung sangat tinggi. Masyarakat setempat menyebutnya Gunung Tinjau. Di kaki Gunung Tinjau, terdapat sebuah perkampungan yang memiliki tanah subur. Penduduk setempat kebanyakan bermata pencarian menjadi petani. Masyarakat hidup makmur karena hasil panen selalu melimpah.

Referensi:
  • Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
  • Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.
  • Adilla, Ivan, Cerita Rakyat dari Agam (Sumatera Barat), Grasindo, Jakarta.