Berikut ini kumpulan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada di tengah-tengah masyarakat Provinsi Yogyakarta. Cerita dikumpulkan dari berbagai sumber (lihat referensi). Jika ada cerita terbaru, akan segera ditambahkan. Semoga bermanfaat.
Ki Ageng Mangir merupakan sosok yang memiliki ilmu sakti mandraguna. Dia memiliki sebuah tombak sakti yang bernama Baru Klinthing. Konon, Baru Klinthing merupakan tombak yang terbuat dari lidah seekor ular naga raksasa yang bernama Baru Klinthing. Meskipun gagah perkasa, Ki Ageng Mangir memiliki sifat angkuh lagi sombong.
Begawan Selapawening diikuti oleh para pengikutnya. Sesampainya di wilayah Pantai Selatan Yogyakarta, mereka mendirikan padepokan. Selain untuk tempat tinggal mereka, padepokan juga sebagai tempat menyebarluaskan ajaran yang selama ini mereka anut. Padepokan didirikan di Desa Pemancingan. Disebut sebagai Desa Pemancingan, konon menurut cerita, karena di desa tersebut sering digunakan sebagai tempat pertandingan kemahiran memancing antara Syekh Maulana Maghribi dengan Begawan Selapawening
Pada saat Kerajaan Majapahit dipimpin oleh Prabu Brawijaya V, terjadilah pergolakan di istana. Pertentangan tersebut mengakibatkan Prabu Brawijaya V memutuskan untuk mengasingkan permaisurinya, yaitu Putri Campa. Putri Campa adalah persembahan Kerajaan Tiongkok kepada Prabu Brawijaya V. Pada saat itu, Putra Campa tengah mengandung anak Prabu Brawijaya V. Sang prabu mengutus anak dari selirnya yang bernama Arya Damar untuk menikahi Putri Campa dan segera membawanya pergi.
Menurut cerita rakyat Yogyakarta, pada zaman dahulu, para Dewa di khayangan meletakan sebuah gunung di tengah Pulau Jawa. Gunung tersebut bernama Jamurdipa. Tujuan meletakan sebuah gunung di Pulau Jawa tidak lain adalah untuk menyeimbangkan bentuk tanah di pulau tersebut. Pulau Jawa ternyata memiliki tanah yang tidak rata, ada dataran tinggi, dataran rendah, lembah, jurang dan sebagainya. Awalnya, Gunung Jamurdipa diletakan di daerah Pantai Selatan, namun gunung tersebut dipindahkan di perbatasan Kabupaten Sleman, Boyolali, dan Klaten.
1. Roro Jonggrang
Menurut legenda, pada zaman dahulu terdapat dua buah kerajaan sama besar yang saling bertetangga, kerajaan Prambanan & kerajaan Pengging. Kerajaan Prambanan dipimpin oleh Raja Boko yang memiliki putri sangat cantik bernama Roro Jonggrang. Sedangkan kerajaan Pengging dipimpin oleh raja Pengging. Raja Pengging terkenal sangat haus kekuasaan.
Referensi:
- Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.
- Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.