24 Maret 2015

Asal Mula Kelompen, Dongeng Anak Belanda

Alkisah, pada zaman dahulu di Negeri Belanda ada seorang pencari kayu bakar baik hati bernama Van Eyck. Pekerjaannya sehari-hari adalah mencari ranting-ranting pohon di hutan untuk kemudian Ia jual di Pasar. Van Eyck mengetahui bahwa para peri hutan tinggal di pepohonan, oleh karenanya Ia tidak pernah menebang pohon karena tidak mau para peri kehilangan tempat tinggal. 
Asal Mula Kelompen, Dongeng Anak Belanda

Cukuplah baginya mengambil ranting-ranting kayu di hutan untuk dijualnya di pasar. 

Para peri hutan sangat menyukai Van Eyck, hingga suatu hari, seorang peri hutan meminta Van Eyck untuk menebang pohon tempat tinggalnya.

“Pohon ek tempat tinggalku sudah tua, Van Eyck. Sebaiknya engkau menebang pohon ini sebelum tumbang ditiup angin. Engkau ambillah potongan-potongan kayu yang menurutmu bagus. Jemurlah kayu-kayu tersebut hingga kering. Lalu simpanlah di rumahmu. Selebihnya bisa Kau jual di pasar sebagai kayu bakar.” kata sang peri.

Van Eyck mematuhi permintaan peri hutan. 

Setelah menebang pohon ek tua tersebut, Ia mengumpulkan potongan-potongan kayu bagus untuk disimpannya di rumah. 

Diam-diam pada malam hari, tanpa diketahui oleh Van Eyck, peri-peri hutan masuk ke rumahnya. 

Para peri menyihir potongan-potongan kayu tersebut menjadi sepatu-sepatu kayu cantik.

Keesokan harinya Van Eyck terkejut melihat keajaiban kayu-kayu miliknya menjadi sepatu-sepatu cantik. 

Ia kemudian menjual sepatu-sepatu tersebut di pasar. 

Masyarakat ternyata sangat menyukai sepatu-sepatu buatan peri tersebut.

“Apa nama sepatu kayu ini?” tanya seorang wanita cantik pada Van Eyck.

“Namanya kelompen.” jawab Van Eyck.

“Aku membeli satu. Baru kali ini Aku melihat sepatu cantik seperti ini.” kata wanita cantik tersebut.

Sejak saat itu, Van Eyck menjadi penjual sepatu kayu kelompen. 

Semakin lama semakin banyak orang membeli sepatu kelompen Van Eyck. 

Hingga akhirnya sepatu kayu kelompen menjadi salah satu ciri khas Negeri Belanda. 

Dongeng anak asal mula kelompen berasal dari negeri Belanda

Referensi: 
  • Damayanti, Astri. 2014, Dongeng Klasik 5 Benua, Jakarta: Penerbit Bestari Buana Murni.
  • Aqila, Swada. 2015, Kumpulan Dongeng Dunia: Seri Kerajaan, WahyuMedia.
  • Banta, Shaff. 2013, Dongeng Anak Dunia, WahyuMedia.
  • Maureen May Belle,Hans Jalarada. 2018, 30 Dongeng Dunia, Elex Media Computindo.
Baca juga dongeng anak lainnya:

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar