Berikut adalah cerita rakyat dari Kalimantan Barat yang berjudul Semangka Emas. Semangka Emas mrupakan cerita rakyat yang memiliki sarat nilai budi pekerti luhur. Pesan yang disampaikan cerita rakyat ini sangat tepat untuk mengingat agar kita tidak kikir dalam kehidupan ini. Pada awalnya, cerita ini mengisahkan dua orang anak yang bersaudara, mereka bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir dan Dermwan adalah anak dari saudagar kaya di suatu tempat. Suatu hari, saudagar kaya tersebut meninggal dunia dan membagi harta penggalannya untuk kedua anaknya. Bagaimana kisah cerita Semangka Emas tersebut ? berikut ceritanya.
Di daerah Sambas, hiduplah seorang saudagar kaya raya yang memiliki banyak tanah, rumah mewah, dan harta benda berharga. Saudagar ini memiliki dua anak laki-laki bernama Muzakir dan Dermawan. Meskipun mereka bersaudara, sifat mereka sangat berbeda. Muzakir dikenal kikir dan serakah, sementara Dermawan berhati baik dan suka menolong.
Saat saudagar tersebut jatuh sakit, ia memanggil kedua anaknya untuk memberikan pesan terakhir. Sang ayah berpesan agar mereka hidup rukun dan tidak saling iri karena harta warisannya telah dibagi dengan adil. Beberapa hari kemudian, saudagar itu meninggal dunia, meninggalkan kedua anaknya dalam kesedihan.
Sepeninggal ayah mereka, harta warisan dibagi rata. Muzakir, yang kikir, menyimpan semua hartanya dalam peti besi dan menolak memberi sedekah kepada orang miskin. Sebaliknya, Dermawan dengan murah hati membantu mereka yang membutuhkan, hingga akhirnya hartanya habis dan ia harus menjual rumahnya. Dermawan tetap melanjukan kehidupan sederhananya dan tidak lupa selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Suatu hari, Dermawan menemukan seekor burung pipit yang terluka di halaman rumahnya. Dengan penuh kasih sayang, ia merawat burung itu hingga sembuh. Sebagai balasan, burung pipit tersebut membawa sebutir biji yang kemudian ditanam Dermawan di kebunnya. Biji itu tumbuh menjadi pohon semangka yang hanya menghasilkan satu buah, tetapi sangat besar dan harum. Saat dibelah, buah semangka itu ternyata berisi emas murni. Dermawan pun kembali menjadi kaya, tetapi tetap murah hati dan selalu bersyukur.
Kisah keberuntungan Dermawan sampai ke telinga Muzakir, yang kemudian merasa iri. Ia mencoba meniru cara adiknya dengan menangkap dan melukai burung pipit untuk mendapatkan kekayaan yang sama. Setelah beberapa hari, burung pipit itu juga memberikan biji kepada Muzakir, yang ditanamnya dengan penuh harap. Biji itu tumbuh menjadi semangka yang sangat besar, bahkan lebih besar dari semangka milik Dermawan.
Namun, saat Muzakir membelah semangka tersebut, bukannya emas, ia malah disembur lumpur hitam yang bau dan kotoran. Lumpurnya mengotori pakaian dan rumahnya. Muzakir marah besar dan berlari keluar rumah sambil berteriak-teriak. Orang-orang yang melihatnya hanya menertawakannya karena tahu bahwa itu adalah balasan atas sifat kikir dan serakahnya.
Dari kejadian ini, Muzakir belajar bahwa kekayaan yang didapat dengan cara yang salah tidak akan membawa kebahagiaan, sementara Dermawan terus hidup bahagia dengan hati yang penuh kasih dan rasa syukur.
Demikianlah kisah cerita rakyat di Kalimantan Barat yang berjudul Semangka Emas. Semoga kisah ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terimakasih telah berkunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar